Thursday, September 17, 2009
Posted by Hafiz Ajmain at 3:04 AM 2 comments
Raya?
Posted by Hafiz Ajmain at 3:02 AM 0 comments
Kisah Suka Duka di Pagi Raya..
Meski bukan baru, tetapi baju yang Salleh pakai masih terlihat seperti baru. Bersih dan rapi. Begitu juga yang dikenakan isteri dan anak-anak Salleh.
Tangis haru dan tawa gembira mewarnai suasana lebaran hari ini. Pulang dari sholat AidilFitri, anak-anak Salleh mendapatkan ayah dan ibu mereka, berpelukan dan mengucup lembut tangan dan pipi mereka. Salleh dan isteri membalasnya dengan kucupan terkasih. Sebelum berlalu, tidak lupa mereka meminta 'habuan' wang lebaran. Setelah itu mereka berlari-larian mendapatkan nenek mereka untuk meminta cium.
Ada airmata yang menitis ketika Salleh menatap wajah tua di hadapannya. Terlalu lemah hati Salleh untuk menahan rasa yang begitu dalam terhadap ibu, sesosok anggun yang selalu ingin Salleh cium kakinya. Salleh memeluk kaki letihnya, menikmati wangi cintanya seraya berharap kelak mendapatkan syurganya dari sana. Lalu, mengalirlah doa dan kalimah penuh kasihnya untuk anak yang sering tak tahu membalas budi ini. Kemudian satu persatu adik beradik Salleh tersungkur di kakinya.
Aneka kuih khas hari raya yang sejak subuh telah tersedia di meja ruang tamu nampaknya tak sabar menanti untuk disentuh. Salleh dan isteri, tentu saja takkan melepaskan hidangan khas lebaran di rumah cinta itu, Nasi Beriani Hujan Panas, Lemang dan Rendang. Tidak hanya anak-anak ibu yang menikmati juadah masakan ibu, tetapi juga sahabat-sahabat Salleh yang sengaja datang untuk dua perkara; silaturrahim dan juadah masakan ibu Salleh!
Begitu indah dan harunya hari raya, hingga Salleh hampir terlupa akan sebuah janji jika sahaja tak diingatkan seorang sahabat. "Jadi kah kita kesana?"
Salleh bersama keluarga dan empat orang sahabatnya memandu kereta menuju tempat yang sudah direncanakan untuk dikunjungi. Untuk sementara, Salleh tangguhkan rencana kunjungan silaturrahim ke beberapa rumah teman lama. Lebih kurang lima belas minit, mereka sudah sampai di depan sebuah rumah yang dituju.
Sebaris senyuman ikhlas anak-anak dari halaman rumah menyambut salam tetamu yang baru tiba. Salah seorang dari mereka mempersilakan Salleh, keluarga dan teman-teman masuk.
Rumah kecil itu, dinding-dindingnya terlihat terkelupas di beberapa tempat. Tak ada satu pun anak yang mengenakan baju baru, sepatu baru, juga tak ada yang terlihat sedang menghitung-hitung wang hasil pemberian saudara-saudara mereka. Tak ada kuih khas hari raya. Tak tersedia ketupat lebaran, apalagi rendang daging atau lemang. Air yang tersedia untuk mereka pun hanya air tak berwarna, jelas, kerana mereka tak ada sirap.
Di rumah tumpangan anak yatim itu, hanya ada mata-mata kosong menanti huluran tangan para dermawan. Mereka tak pernah lagi menikmati saat-saat indah di hari raya dengan aneka hidangan, pakaian bagus, ciuman dan pelukan hangat dari orang-orang terkasih. Tak lagi mereka dapatkan tangan dan pipi untuk dikucup setelah pulang dari sholat AidilFitri, juga kaki-kaki mulia tempat mereka bersimpuh, bahkan sebahagian besar mereka pun tak pernah tahu wajah orang yang pernah melahirkannya.
Sebahagian mereka mengaku terus bertanya, kenapa Allah membiarkan mereka hidup tanpa orang tua? "Apakah Allah tak ingin melihat saya bermanja dengan ibu?" tanya Adi, salah seorang penghuni rumah tumpangan yang berusia delapan tahun. Tidak kurang juga dari mereka terus berharap Allah mengembalikan orang tua mereka agar mereka dapat merasakan menjadi anak, yang mendapatkan kasih sayang orang tua, agar ada tangan yang dikucup saat berangkat dan pulang sekolah, agar ada satu kesempatan bagi mereka untuk menikmati manisnya berbakti.
Mereka seolah-olah tak peduli dengan aneka makanan dan hadiah yang Salleh bawa. Bukan itu yang mereka rindui. Mereka mengaku sudah biasa hidup tanpa berlimpah makanan. Bersekolah tanpa wang jajan pun sudah mereka rasakan. Ada yang lebih mereka rindui di sepanjang hari, lebih-lebih di hari raya ini. Akhbar, anak kecil berusia enam tahun menghampiri dan berbisik di telinga anak perempuan Salleh, " Kak, bagaimana rasanya tidur ditemani mama?"
Gagal Salleh menahan airmatanya dari berguguran ..
Dapat melalui email, kredit kepada penulis
Posted by Hafiz Ajmain at 3:00 AM 0 comments
Tuesday, September 15, 2009
Iktibar Ramadhan
Sesungguhnya bulan Ramadan itu bulan yang berganda kerana segala kebaikan yang dilakukan akan diganjarkan olah Illahi dengan pahala yang berganda-ganda.
Tetapi ada kalanya kita terlupa atau mungkin kita sengaja buat-buat terlupa dengan dugaan dan ujian Allah swt kepada kita kerana di dalam bulan Ramadan itu juga, nafsu kita berganda.
Berganda dengan tamaknya ketika membeli lauk pauk berbuka, berganda dengan sifat tidak sabarnya ketika menghadapi sewaktu berbuka dan berganda dengan sifat membazir ketika membuat persiapan Aidilfitri. Dari sifat buruk dan tidak terkawal kita itu, adakah kita sebenarnya telah mencapai erti sebenarnya KEMENANGAN yang Allah swt. janjikan khusus buat mereka yang diterima 100 markah puasanya?
Bulan Ramadan yang Allah swt. perkenankan hanya kepada umat Muhammad saw. yang bakal kita tinggalkan lagi beberapa hari lagi, hanya datang sekali dalam setahun. Tanya diri kita sendiri sahabat, di dalam 30 hari Ramadan itu tidak semuanya benar-benar menghayati Ramadan. Orang awam seperti kita adakalanya telah memendekkan waktunya selama seminggu sehingga menjadi 23 hari Ramadan sahaja.
Kerana pada waktu penghujungnya, kita hanya sibuk mengejar-ngejar persiapan menyambut Aidilfitri yang sepatutnya persiapan itu boleh kita lakukan sebelum Ramadan lagi. Mana perginya kita ketika amalan beribadah seharusnya dipertingkatkan khususnya di hari-hari terakhir Ramadan tetapi kita sibuk di gendung-gendung dan di bazaar-bazaar pada siangnya.
Malamnya pula kita sibuk dengan mempertingkat jumlah dan jenis kuih-kuih, biskut-biskut dan kudapan raya sehingga kita terlupa dan sengaja meninggalkan malam-malam yang sepatutnya kita menambahkan saham beribadah kita.
Masjid dan surau semakin kurang dan semakin susut bilangan safnya. Kita sibuk meniru orang lain, bercerita tentang rahsia dan rahmat malam seribu bulan tetapi hakikatnya ..
Posted by Hafiz Ajmain at 4:33 PM 0 comments
Kenangan...
Aduh, asal tetibe je jadi jambu sangat nih,entah la, tapi, hati ini sayu je..
Dikesempatan ini juga saya ingin memohon ribuan kemaafan sekiranya selama ini saya ade terkasar bahasa, terguris perasaan, terbuat gurauan yang melampau, saya ingin memohon seribu kemaafan, menyusun 10 jari.. Kita sebagai manusia tidak lah sePERFECT mana. Seorang hamba yang tidak terlepas dari melakukan kesilapan...
Ingin ku kongsi sedikit luahan hati..
Perlahan ku Tatap setiap jejak langkah mu meninggalkan ku
Terbias senyum manis diwajah mu seakan menggoda ku
Namun aku hanya bisa terdiam dan sesali
Tak Banyak kata yang mampu keluar dari Hatiku
sesaat kau makin menjauh,melepas uluran tangan ku
Kembali teringat aku akan kenangan semalam
Membuat ku begitu berat melepas kepergian mu
kau membawa cinta sesaat bagiku
Disaat cinta itu tlah lama mati di hati ku
Kau bingkis dengan indah
mengalunkan lagu - lagu cinta
sungguh aku terbuai
Larut Dalam nuansa yang kau berikan
Sesaat....
Dan sesaat....
Kau ciptakan Cinta sesaat
Kini aku Hanya bisa sadari
kini kau tak ada lagi
Dan kini....
Hingga kini....
aku masih menginginkan kau kembali
Posted by Hafiz Ajmain at 1:43 AM 6 comments
Sunday, September 13, 2009
Philophobia?
Posted by Hafiz Ajmain at 2:22 AM 2 comments
Tuesday, September 8, 2009
Apa yang....
Posted by Hafiz Ajmain at 3:04 AM 8 comments
Monday, September 7, 2009
Malam Badar..
Posted by Hafiz Ajmain at 1:07 AM 2 comments
Sunday, September 6, 2009
Secebis rasa, seenak rasa..
Assalamualaikum wbt.
” TIADA HIDUP TANPA KEGAGALAN ,KEKALAHAN , DAN KEJATUHAN…………AIR SUNGAI MENUJU LAUT MELEWATI JALAN YANG BERLIKU……BERDIRILAH TEGAK KEMBALI………………………..JANGAN MEMANDANG KE BELAKANG , MASA LALU TELAH BERLALU………………..HIDUP BERJALAN TERUS……………………….
Posted by Hafiz Ajmain at 4:38 AM 5 comments
Wednesday, September 2, 2009
2 September yang panjang..
Posted by Hafiz Ajmain at 11:44 PM 4 comments
Tuesday, September 1, 2009
Setitis air mata seorang insan bergelar wanita
Seorang anak laki-laki kecil bertanya kepada ibunya “Mengapa ibu menangis?” “Kerana aku seorang wanita”, kata sang ibu kepadanya. “Aku tidak mengerti”, kata anak itu. Ibunya hanya memeluknya dan berkata, “Dan kau tak akan pernah mengerti” Kemudian anak laki-laki itu bertanya kepada ayahnya, “Mengapa ibu suka menangis tanpa alasan?” “Semua wanita menangis tanpa alasan”, hanya itu yang dapat dikatakan oleh ayahnya. Anak laki-laki kecil itu pun lalu tumbuh menjadi seorang laki-laki dewasa, tetap ingin tahu mengapa wanita menangis . Akhirnya ia menghubungi Tuhan, dan ia bertanya, “Tuhan, mengapa wanita begitu mudah menangis ?” Allah berfirman: “Aku memberinya kebijaksanaan untuk mengetahui bahwa seorang suami yang baik takkan pernah menyakiti isterinya, tetapi kadang menguji kekuatannya dan ketetapan hatinya untuk berada disisi suaminya tanpa ragu” “Dan akhirnya, Aku memberinya air mata untuk dititiskan. Kecantikan seorang wanita bukanlah dari pakaian yang dikenakannya, susuk yang ia tampilkan, atau bagaimana ia menyisir rambutnya.”
“Ketika Aku menciptakan seorang wanita, ia diharuskan untuk menjadi seorang yang istimewa. Aku membuat bahunya cukup kuat untuk menopang dunia; namun, harus cukup lembut untuk memberikan kenyamanan ”
“Aku memberikannya kekuatan dari dalam untuk mampu melahirkan anak dan menerima penolakan yang seringkali datang dari anak-anaknya “
“Aku memberinya kekerasan untuk membuatnya tetap tegar ketika orang-orang lain menyerah, dan mengasuh keluarganya dengan penderitaan dan kelelahan tanpa mengeluh ”
“Aku memberinya kepekaan untuk mencintai anak-anaknya dalam setiap keadaan, bahkan ketika anaknya bersikap sangat menyakiti hatinya ”
“Aku memberinya kekuatan untuk mendukung suaminya dalam kegagalannya dan melengkapi dengan tulang rusuk suaminya untuk melindungi hatinya ”
Ini adalah khusus miliknya untuk digunakan bilapun ia perlukan.”
“Kau tahu:
“Kecantikan seorang wanita harus dilihat dari matanya, kerana itulah pintu hatinya tempat dimana cinta itu ada.”
Posted by Hafiz Ajmain at 11:43 PM 7 comments
RON92 vs RON95 vs RON97 petrol grade
Have you ever wondered what they mean? Why is RON97 more expensive than RON92, and can you use RON92 to save on fuel costs?
Let’s have a discussion. What petrol do you use regularly, and why do you like your choice of petrol? Or are they all the same to you?
RON97, RON92, who is this RON person?
You might have seen numbers like RON97 and RON92 at your neighbourhood petrol station. Fuel with a RON97 rating is more expensive, RM1.92 per liter at time of writing with the lower RON92 rating going for RM1.88. Have you ever wondered what they mean? Why is RON97 more expensive than RON92, and can you use RON92 to save on fuel costs?
RON stands for Research Octane Number, a rating used to measure a fuels knocking resistance in spark-ignition internal combustion engines. Before we attempt to understand this mumbo jumbo, we have to know what knocking is. Knocking is what happens when parts or all of the air-fuel mixture prematurely ignites before the flame from the spark plug can reach it. This can be caused by ignition timing that is too early or engine overheating, where the heat from the cylinder itself causes the mixture to combust before the spark plug can burn the mixture. This causes a decrease in performance and might also harm the engine.
It is a misunderstanding to think that RON97 fuels produce more power than RON92 fuels, even more so with the fact that in reality a higher RON number means the fuel burns less easily! RON refers to the ability of the fuel to resist knocking and nothing else.
By pumping the RON97 into a car which engine only requires the RON92, all youre going to get is an emptier wallet – hardly counts for performance gains via weight reduction!
Engines are designed to have a minimum RON rating for its fuel. Do check your service manual for the minimum RON rating that it requires. For engines that require a minimum of RON92, you might as well pump RON92 fuel and save abit of money since RON92 is cheaper by 4 cents per liter. Another common minimum RON rating is RON95, but since we do not have RON95 fuel in our market, we have to use RON97 fuel for the engine. These engines normally have higher compression ratios, like the one found in the Satria GTI so it needs higher knock resistance to withstand higher compression.
If you find that your engine can use RON92 petrol and decide to save abit of money, do check out if a petrol stations RON92 petrol is leaded or unleaded. All RON97 petrol is unleaded, but some RON92 petrol might be leaded although this is very very rare. Buy me a teh tarik with the money you save, thanks!
The announcement today is about the present grades of RON92 (also referred to as 'Regular') and RON97 (Super), which have been at the petrol pumps for decades, will be replaced by RON95 and RON97.
RON92 (Regular) is suitable for many modern engines and even the latest Honda models such as the Civic and CRV sold in Malaysia are tuned to use RON91, so RON92 is not a problem. In fact, some Honda models sold in Indonesia are even tuned for RON88. All Perodua models are tuned to run on RON90 and that is a very large number of cars on our roads.
Many motorists have not purchased cheaper RON92 even though their car engine may be able to use it either through ignorance, lack of understanding and even being discouraged by pump attendants who often call this grade of fuel 'Lama' (old).
It would also be useful to make it very clear that leaded fuel is no longer sold at the pumps in Malaysian stations. A law was passed some ten years ago on this but it seems that many motorists still believe that Regular RON92 petrol contains lead (petrol dengan plumbum).
The proposed new grade of RON95 is, nevertheless, a good compromise and should be fine for the majority of cars on Malaysian roads. This grade has been a popular one with Japanese manufacturers, possibly because in Japan, their Regular grade has been RON95 for a long time.
There are often misconceptions with regard to the technical aspects of high and low octane fuel so here's what it is all about. Firstly, if your car's engine is tuned and recommended by the manufacturer for a minimum of RON92, then you are not going to get increased performance using RON97 or RON99. Just because the octane is higher does not give you more 'power' because it does not work like that in combustion.
There was also mention that RON95 will be of a 'lower quality' than RON97 and this is probably what is causing concern among motorists. The quality will be lower only if the additive package is minimal compared to the higher octane fuel which petrol companies have typically promoted more strongly (eg. Shell promotes V-Power).
If the engine is tuned to run with RON93, then you cannot use a number lower. So, RON92 is out and you would have to use RON97. But when RON95 is introduced, then you can use it. How would you know what is the right RON for your engine? This information is usually stated in the Owner's Manual and the minimum RON is specified. There may also be a sticker on the fuel lid cover which indicates the correct RON.
What's important is that you do not use an octane lower than that specified.
Posted by Hafiz Ajmain at 5:19 AM 0 comments
Keutamaan-Keutamaan Bulan Ramadhan
1. Bulan Al-Qur’an 2. Syaitan-syaitan Dibelenggu, Pintu-Pintu Neraka Ditutup, dan Pintu-Pintu Surga Dibuka 3. Lailatul-Qadr
Allah telah menurunkan Kitab-Nya yang mulia sebagai petunjuk bagi umat manusia, ubat penyembuh bagi orang-orang yang beriman, petunjuk kepada jalan yang lurus, penunjuk kepada jalan kebajikan, dan menjadikan Lailatul-Qadar di bulan Ramadlan penuh dengan kebaikan. Allah ta’ala berfirman :
شَهْرُ رَمَضَانَ الّذِيَ أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لّلنّاسِ وَبَيّنَاتٍ مّنَ الْهُدَىَ وَالْفُرْقَانِ فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ الشّهْرَ فَلْيَصُمْهُ
“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu” (QS. Al-Baqarah : 185).
Pada bulan yang penuh berakah ini, kejahatan di muka bumi ini menjadi sedikit, karana syaitan-syaitan dibelenggu dengan rantai sehingga mereka tidak boleh melakukan kerosakan terhadap umat manusia sebagaimana mereka melakukannya pada bulan-bulan lain. Kerana kaum muslimin menjadi lebih fokus menjalankan puasa yang merupakan pengekang hawa nafsu, dan juga mereka sibuk membaca Al-Qur’an dan perbagai ibadah yang mampu mendidik sekaligus menyucikan jiwa.
Ditutup pintu Neraka Jahannam dan dibuka pintu-pintu surga kerana banyak amal soleh serta ucapan dan perkataan yang baik dilakukan. Rasulullah bersabda :
إذا جاء رمضان فتحت أبواب الجنة وغلقت أبواب النار وصفدت الشياطين
“Jika bulan Ramadlan tiba, maka pintu-pintu surga dibuka dan pintu-pintu neraka ditutup, dan syaitan-syaitan pun dibelenggu” (HR. Al-Bukhari dan Muslim ).
Allah telah memilih bulan Ramadhan dikeranakan pada bulan tersebut Al-Qur’an diturunkan. Pada bulan tersebut terdapat Lailatul-Qadar, malam penuh barakah yang lebih baik daripada seribu bulan.
Posted by Hafiz Ajmain at 1:36 AM 0 comments